Search

Jumat, 25 April 2014

MATERI PELAJARAN AGAMA BAB 14 SEMESTER GENAP 2014/2015



BAB 14
SAKRAMEN BAPTIS
       Suatu kelompok yang sudah terorganisir biasanya memiliki persyaratan yang harus dipenuhi
       Bahkan ada kelompok yang menetapkan penerimaan anggota baru melalui suatu upacara khusus

UPACARA TURUN KE AIR
(Upacara Penyerahan Anak Kepada Penguasa Air )
1.       Apa tujuan upacara tersebut ?
2.       Syarat apa yang harus dipenuhi ?
3.       Rumuskan secara singkat tata upacara tersebut !
4.       Apakah dalam upacara tersebut terungkap kepercayaan kepada yang Ilahi ? Apa isi kepercayaan tersebut ?
5.       Simbol atau tanda apa saja yang dipergunakan dalam upacara tersebut ?

       Setiap orang membutuhkan pengakuan dari kelompok dimana dia berada
       Pengakuan kelompok biasanya dilakukan dalam suatu upacara tertentu, dengan tanda-tanda tertentu yang telah disepakati oleh kelompok itu, seperti “Upacara turun ke air”.
       Upacara Inisiasi Kristen dilaksanakan dalam 4 masa dan 3 tahap :
1.       Masa Prakatekumenat: masa pemurnian motivasi calon, diakhiri dengan upacara tahap pertama : Pelantikan menjadi katekumen (calon baptis)
2.       Masa Katekumenat: masa pengajaran dan pembinaan iman serta latihan hidup dalam jemaat, yang diakhiri dengan Upacara tahap kedua: Upacara pengukuhan katekumenat 
3.       Masa persiapan terakhir: masa khusus untuk mempersiapkan diri menerima sakramen-sakramen inisiasi, yang diakhiri dengan tahap ketiga: Upacara penerimaan sakramen-sakramen inisiasi
4.       Masa mistagogi: masa pembinaan lanjutan setelah seseorang menerima sakramen inisiasi
5.       Sakramen inisiasi meliputi tiga sakramen :
-          Baptis,
-          Ekaristi
-          Krisma

Percakapan dengan Nikodemus
(Yohanes 3: 1 – 7)
1.      Seseorang yang mau menjadi murid Kristus pertama-tama harus percaya atau beriman kepada Yesus Kristus
2.      Beriman tidak hanya berarti mengetahui, melainkan percaya dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya dan berupaya ikut mewartakan serta mewujudkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari
3.      Melalui upacara sakramen baptis seseorang dilahirkan kembali dari air dan roh. Artinya, orang itu memperoleh air kehidupan dan roh kehidupan 



      Buah atau rahmat pembaptisan:
1.      Mendapat pengampunan dari segala dosa, baik dosa asal maupun dosa serta siksa-siksa dosa.
2.      Menjadi ciptaan baru dan dilantik menjadi anak Allah serta mengambil bagian dalam kodrat Ilahi
3.      Memperoleh rahmat pembenaran/pengudusan, yang :
-          membuat dia sanggup semakin percaya kepada  Allah , berharap kepadaNya dan mencintaiNya
-          membuat dia hidup dibawah bimbingan dan dorongan Roh Kudus
-          membuat dia sanggup bertumbuh dalam kebaikan
4.      Digabungkan menjadi anggota gereja, sebagai bagian dari tubuh Kristus
5.      Dimeteraikan secara kekal dengan satu meterai rohani yang tak dapat dihapuskan, ia termasuk bilangan Kristus, sehingga boleh berharap untuk mati dan bangkit bersama Kristus dan layak mendapat kehidupan kekal di surga
      Evaluasi:
1.      Pada waktu seseorang menerima sakramen baptis (atau mungkin kamu sendiri menerima), orang itu dibersihkan dari segala dosa. Bagaimana jika orang itu berbuat dosa lagi ? Mungkinkah ? Apa yang seharusnya ia lakuan ?
2.      Buatlah daftar tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh orang yang sudah menerima skaramen baptis agar tetap sebagai putra-putri Allah yang setia kepada Yesus Kristus !
3.      Buatlah doa yang mengungkapkan keinginanmu untuk hidup sesuai dengan rahmat baptis yang diterima 
                                         
                                                                                                                              ©2014-8E

MATERI PELAJARAN AGAMA BAB 16 SEMESTER GENAP 2014/2015



BAB 16
SAKRAMEN KRISMA
       Ada berbagai tradisi dalam masyarakat seseorang diakui sebagai orang dewasa:
-          Seorang remaja memasuki usia 17 th, orang tua mengadakan pesta atau syukuran agar anaknya menyadari bahwa dirinya sudah beranjak dewasa.
-          Suku Dani di Irian Jaya, kedewasaan seseorang ditandai denan serangkaian iniasiasi, untuk menguji keberanian mereka menghadapi hidup serta ketahanan terhadap pengaruh-pengaruh jahat.
       Dewasa berarti mampu mengambil keputusan dan bertindak secara mandiri sesuai dengan nilai-nilai kebaikan / moral, dan mampu bertanggungjawab atas keputusan serta tindakannya itu.
       Dalam hidup beriman Kristiani, untuk menandai kedewasaan seseorang secara imani, diberikan sakramen krisma atau penguatan.
       Sakramen krisma adalah bagian dari sakramen inisiasi.

"Inisiasi Suku Dani"
1.       Berdasarkan cerita di atas, rumuskanlah ciri-ciri seseorang yang layak disebut dewasa!
2.       Rumuskan pula ciri-ciri orang yang sudah dewasa dalam kehidupan beriman!
-          Kesimpulan:
a.       Peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa rupanya dianggap sebagai peristiwa yang sangat penting dalam keseluruhan perjalanan hidup seseorang.
b.      Itulah sebabnya ada berbagai tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat berkaitan dengan peristiwa tersebut.
c.       Secara umum paham kedewasaan seseorang bukan sekedar usia dan kematangan fisik.
       Inti dari kedewasaan adalah
-          Kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai kebaikan / moral, serta kemampuan untuk bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya itu
       Orang yang dewasa adalah
-          Orang yang mulai bertanggung jawab terhadap kehidupan sekitarnya, mulai mandiri, peduli terhadap sekitar
-          Bersikap kritis dan mempunyai pendirian yang tegas
-          Tidak sibuk mengurus diri sendiri, melainkan juga mengurus sesamanya
       Ciri-ciri kedewasaan tersebut juga berlaku dalam kedewasaan hidup beriman.
       Penerimaan sakramen krisma itu perlu, untuk melengkapi rahmat pembaptisan.
       Berkat sakramen penguatan mereka terikat pada Gereja secara lebih sempurna dan diperkaya dengan daya kekuatan Roh kudus yang istimewa.
       Mereka semakin diwajibkan untuk menyebar- luaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus yang sejati, dengan perkataan maupun perbuatan (Lumen Gentium art. 11).
       Liturgi menjelaskan bahwa sakramen Penguatan menyebabkan curahan Roh Kudus dalam kelimpahan, seperti yang pernah dialami oleh para Rasul pada hari Pentakosta.




       Karena itu penguatan menghasilkan pertumbuhan dan pendalaman rahmat pembaptisan:
-          Ia menjadikan kita sungguh anak-anak Allah
-          Menyatukan kita lebih teguh dengan Kristus
-          Menambahkan dalam diri karunia Roh Kudus
-          Mengikat kita lebih sempurna kepada Gereja
-          Menganugerahkan kepada kita kekuatan khusus Roh Kudus supaya sebagai saksi-saksi Kristus yang andal kita menyebarluaskan dan membela iman dengan perkataan dan perbuatan, lebih berani mengakui nama Kristus dan tidak pernah malu karena salib
-          Setiap orang yang sudah dibaptis dan belum menerima penguatan, dapat dan harus menerima sakramen penguatan.
       Dalam ritus latin, sakramen penguatan diberikan melalui pengurapan dengan krisma di dahi dengan peletakan tangan dan dengan perkataan:”Semoga dimeterai oleh karunia Allah, Roh Kudus”.
       Untuk menerima penguatan, orang harus berada dalam suasana rahmat. Karena itu dihimbau supaya menerima sakramen tobat terlebih dahulu.
       Pemberi sakramen penguatan adalah Uskup.


©2014-8E